- Dengan “Partial Meal Replacement” dan Modifikasi Perilaku
Partial Meal Replacement (PMR) adalah cara berdiet dengan mengganti 1 – 2 x makan dengan makanan pengganti yg tersedia dari produk instan di pasaran. Umumnya makanan pengganti mengandung kalori yg rendah. Ada makanan pengganti yg hanya mengandung 160 kkal. Makanan pengganti juga diperkaya dengan vitamin atau mineral serta mengandung protein sekitar 7 gram (14% dari angka kecukupan gizi).
Dari suatu hasil penelitian (Heber et.al, 1994) menyimpulkan bahwa PMR dapat menurunkan berat badan sebanyak 10% dan hal itu akan berdampak baik untuk penderita hipertensi maupun diabetes.
Kelebihan PMR adalah ketersediaannya di pasaran sehingga memudahkan penderita obesitas untuk mendapatkannya dengan harga terjangkau. Mereka yg berdiet dengan PMR tidak banyak memerlukan bantuan tenaga profesional atau ahli untuk mendampinginya. Cara pemakaian yg mudah dan informasi kandungan gizi yg lengkap telah ada dalam produk instan rendah kalori tersebut.
Pengurangan berat badan merupakan suatu proses yg memerlukan waktu. Biasanya, lemak yg menempel dalam jaringan adiposa tubuh sudah berlangsung bertahun-tahun, terjadi sejak kita menerapkan pola makan yg salah. Kalori yg masuk ke dalam tubuh berlebihan, tetapi yg dikeluarkan hanya sedikit, maka diperlukan kesabaran untuk melakukan diet.
Diet seimbang adalah memangkas asupan energi sekitar 500 kkal per hari. Sedangkan asupan gizi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral masih tetap dipertahankan secara cukup sesuai anjuran gizi. Jadi,jika kebutuhan energi rata2 sehari 2.150 kkal, maka ketika berdiet disarankan hanya mengkonsumsi 1.650 kkal. Dengan begitu, diperkirakan seseorang dapat menurunkan berat badannya sebesar 0,5 kg/minggu.
Diet yg tepat perlu disertai dengan modifikasi perilaku. Pada dasarnya, modifikasi perilaku adalah upaya mendisiplinkan diri untuk menghindari kebiasaan makan yg tidak seimbang. Modifikasi perilaku mengharuskan agar makanan hanya tersedia di tempat2 yg terbatas dengan jumlah secukupnya.
Kebiasaan menonton tv sambil ngemil juga harus dikurangi. Umumnya, snack menjadi makanan selingan yg sering dikonsumsi secara berlebihan pada saat menonton tv. Kegiatan menonton tv termasuk dalam aktivitas ringan, sehinnga harus diimbangi dengan aktivitas fisik lainnya yg lebih bersifat mengeluarkan energi. Sebaiknya kita melakukan olahraga 3x seminggu, masing2 selama 50-60 menit.
Semakin kita menyadari resiko kesehatan yg akan muncul pada penderita kegemukan (hipertensi, jantung koroner, diabetes dan sebagainya), pesan gizi yang berbunyi “maintain your ideal body weight” (pertahankan berat ideal tubuh Anda) dapat kita raih. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan secara seimbang, beraneka ragam dan tidak berlebihan, serta berolahraga secara teratur dan terukur.
Mengatasi kegemukan memang tidak mudah dilakukan, tetapi dengan menerapkan partial meal replacement yg disertai dengan modifikasi perilaku maka penurunan berat badan akan dapat dicapai sesuai dengan target yg telah ditetapkan.
Kegemukan (obesitas) merupakan refleksi ketidakseimbangan konsumsi dan pengeluaran energi, dimana penyebabnya adalah kegemaran makan secara berlebihan, terutama makanan tinggi kalori tanpa diimbangi oleh aktivitas fisik yg cukup. Hal itu mengakibatkan surplus energi hanya disimpan sebagai lemak tubuh. Penyebab lainnya adalah adanya gangguan metabolik dalam tubuh yg dapat menyebabkan hiperfagia atau nafsu makan berlebihan.
Kelebihan konsumsi energi bukan satu2nya penyebab kegemukan. Faktor genetika juga berperan terhadap kegemukan seseorang. apabila kedua orangtua gemuk, resiko kegemukan pada anak2nya mencapai 80%, namun bila hanya salah 1 yg gemuk peluang anak2nya menjadi gemuk sebesar 40%.
Yang harus disadari adalah kegemukan bukan hanya persoalan estetika, melainkan juga masalah kesehatan. Kegemukan merupakan faktor munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung koroner dan diabetes. Kenaikan berat badan sebesar 10% pada pria akan meningkatkan tekanan darah 6,6 mmHg, gula darah 2 mg/dl dan kolesterol 11 mg/dl. Hal itu menunjukkan bahwa kegemukan adalah sesuatu yg sebaiknya dihindari apabila kita ingin hidup sehat.
Ada korelasi negatif antara panjang umur seseorang dan panjang ikat pinggang. Artinya, umur semakin pendek jika ikat pinggang semakin panjang. Penderita kegemukan yg mencapai usia 60 tahun hanya 60%, sementara orang kurus yg dapat mencapai usia tersebut sebanyak 90%. Jumlah orang gemuk yg mencapai usia 70 tahun lebih rendah lagi yaitu hanya 30%, sedangkan orang kurus yg dapat bertahan hidup hingga 70 tahun berjumlah 50%.
Dengan demikian, tampaknya bagi Anda yg mengalami masalah kegemukan, partial meal replacement dan modifikasi perilaku perlu segera dilakukan.
makanan yg termasuk PMR itu apa aja misalnya ?
CARA MUDAH MENGATASI KEGEMUKAN…?? Kegemukan Pergi & Tak Kembali
Berapa panjang ikat pinggang Anda? Semakin panjang ikat pinggang, justru kian pendek usia akibat banyak penyakit berdatangan.
Sebaliknya kian pendek ikat pinggang, makin panjang usia. Usia kita memang “ditentukan” oleh ukuran ikat pinggang. Ikat pinggang yang panjang itu akibat timbunan lemak di rongga perut karena obesitas.
Obesitas itulah yang mengundang beragam penyakit seperti jantung koroner, penyempitan pembuluh darah, hipertensi, dan diabetes mellitus. Sebelum penyakit mematikan itu datang, mencegah dan mengatasi obesitas keputusan paling bijaksana.
Caranya sangat mudah dan murah, yaitu dengan memanfaatkan tanaman herbal Daun Jati Cina yang berkhasiat Merobohkan kelebihan lemak untuk membantu mengurangi berat badan serta melawan obesitas.
thanks atas infonya…